Aku membuat sunggingan kecil, di bibir kasarku.
Kutarik ujung bibirku untuk membuat senyuman termanis.
Wajahku menengadah.
Seolah kulihat wajahmu di gugusan bintang-bintang.Oh. Mengapa kau terlalu jauh sayang.
Aku tak dapat menggapaimu.
Kini kubiarkan rambutku terkibar angin saat menengadah, alangkah baiknya jika saat ini aku dapat menuliskan sederet kata-kata manis dengan awan-awan putih sebagai tintanya.
Untuk ku hias langit cerah malam ini.
Sebagai sebuah ketulusan, dengan tembang-tembang kerinduan, mendayu-dayu memanggil-manggil.
Tiba-tiba pandangan mataku menjadi kabur.
Ada tetesan-tetesan embun menetes dari sana.
Wajahku tertunduk dan hidungku menjadi basah.
Kutarik ujung bibirku untuk membuat senyuman termanis.
Wajahku menengadah.
Seolah kulihat wajahmu di gugusan bintang-bintang.Oh. Mengapa kau terlalu jauh sayang.
Aku tak dapat menggapaimu.
Kini kubiarkan rambutku terkibar angin saat menengadah, alangkah baiknya jika saat ini aku dapat menuliskan sederet kata-kata manis dengan awan-awan putih sebagai tintanya.
Untuk ku hias langit cerah malam ini.
Sebagai sebuah ketulusan, dengan tembang-tembang kerinduan, mendayu-dayu memanggil-manggil.
Tiba-tiba pandangan mataku menjadi kabur.
Ada tetesan-tetesan embun menetes dari sana.
Wajahku tertunduk dan hidungku menjadi basah.
Komentar Anda