Fakta tentang Helm Sikat Gigi - Baguskah atau sebaliknya

Yusuf Bimbi
Oleh -
0


Tahukah anda, dengan menempatkan sikat gigi ke dalam helm sikat gigi ataupun gelas justru akan menambah jumlah kuman dan bakteri? Ya, berdasarkan fakta terkini, bahwa kuman dan bakteri sangat menyukai tempat lembab dan basah untuk berkembang biak yang akan melipatgandakan jumlahnya dalam beberapa saat saja.

Berikut data yang kami rangkum dari beberapa situs terpercaya mengenai beberapa fakta yang akan membuat anda tak berani lagi menempatkan sikat gigi anda dalam helm sikat gigi ataupun di dalam gelas.

Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD seperti ditulis Health Liputan6.com pada Sabtu (12/7/2014) mengatakan bahwa kuman dan bakteri dapat hidup di suasana lembab, asam, dan basa. "Bahwa di satu sikat gigi yang dibiarkan dalam keadaan lembab, terdapat ratusan juta bakteri. Literatur yang mengatakan seperti itu," kata Prof. Mel menerangkan.

Dalam diskusi bertema `FORMULA NANO CHARCOAL: Solusi untuk Sikat Gigi yang Lebih Higienis` Prof. Mel, menjelaskan, tidak heran bila masih banyak di antara kita yang mengalami radang gusi, sariawan, dan penyakit gigi dan mulut lainnya, padahal sudah rajin menyikat gigi.

"Ini ternyata, bakteri yang ada di sikat gigi, berpindah ke rongga mulut kita. Sifatnya kayak bolak-balik. Kita berniat membersihkan gigi dengan sikat gigi agar lebih bersih, ternyata sikat gigi yang lama dibiarkan lalu digunakan lagi, ada bakterinya," kata dia menerangkan.

Sementara itu seperti ditulis VivaNews Jumat, 14 Oktober 2016, bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh American Society for Microbiology, menutup kepala sikat dengan plastik penutup ternyata tidak higienis.

Hal tersebut tidak bisa melindungi sikat dari bakteri, justru memudahkan bakteri berkembang biak karena lingkungan di dalam sikat yang lembab dan hal ini disukai oleh bakteri.

Alih-alih memberikan perlindungan pada bakteri dan menjaga sikat agar tidak mudah kotor, hasil penelitian ini justru menunjukkan fakta bahwa bulu sikat yang ditutupi dengan helm justru tidak higienis. Bahkan, helm penutup ini sama sekali tidak memberikan perlindungan dari bakteri dan justru menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk terus tumbuh berkembang biak pada kepala sikat.

Di sisi lain doktersehat.com menegaskan bahwa Pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini menyebutkan jika saat menyikat gigi, kita tentu akan segera membilas sikat untuk membersihkan sisa pasta gigi dan segera menutupnya dengan helm penutup begitu selesai menggunakannya. Hal ini akan membuat bagian kepala atau bulu sikat dalam kondisi yang basah dan pengap dan bertahan dalam waktu yang lama mengingat tidak adanya udara yang mengeringkan bagian kepala sikat. Kondisi ini ternyata sangat disukai oleh bakteri kamar mandi. Padahal, kondisi di kamar mandi sendiri sudah cukup lembab sehingga penggunaan helm penutup sikat menjadi tidak berguna sama sekali.

Sebenarnya, penggunaan helm penutup kepala sikat gigi diperuntukkan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan jauh sehingga sikat gigi tidak tercampur dengan berbagai peralatan mandi atau barang-barang lain di tas. Sementara itu, untuk penggunaan di dalam rumah, ada baiknya kita tidak memakai helm penutup sikat gigi dan andai tidak ingin mendapatkan paparan bakteri kamar mandi, tempatkan sikat gigi di bagian luar kamar mandi saja.

Masih mau menyimpan sikat gigi anda di Helm sikat gigi atau Gelas?

Sumber :
http://health.liputan6.com/read/2076915/hati-hati-sikat-gigi-pembawa-bakteri-baru-ke-dalam-mulut
http://log.viva.co.id/news/read/834612-ini-alasan-tak-perlu-lagi-gunakan-helm-sikat-gigi
http://doktersehat.com/pakar-kesehatan-sikat-gigi-tidak-perlu-diberi-helm/

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Komentar Anda

Posting Komentar (0)