Asyiknya beternak Entok/Mentok/Itik Manila

Yusuf Bimbi
Oleh -
5
Anak saya Sanjaya Therabita

Saya terinspirasi untuk beternak itik manila atau entok karena sejak kuliah, setiap kali saya makan di Warung-warung besar, pasti ada tulisan bebek goreng dengan harga yang lebih mahal daripada ayam goreng, lele, nila dll.

Saya bertanya pada diri saya sendiri apa sih hebatnya kok bisa lebih mahal? Sehingga saya pun mencoba membeli, dan ternyata memang enak, gurih, agak manis hingga saya ketagihan makan bebek goreng.

Setelah saya menikah, saya sering membeli itik manila di pasar kebon roek Ampenan Mataram atau di tetangga saya dengan harga Rp.50-60.000/ekor untuk saya potong, kadang saya sengaja pergi membeli ke pasar Narmada pada hari Sabtu (Hari pasaran Narmada) karena harganya jauh lebih murah.
Hal ini saya lakukan sekitar 4 tahunan berjalan sejak tahun 2009 lalu. Kemudian setelah saya lihat kondisi di sekeliling rumah saya yang mana tetangga rata-rata memelihara itik dan juga selalu datang ke halaman rumah saya, membuat saya berkeinginan untuk memelihara.

Tetangga dengan itik dan ayamnya


Daripada memberi makan peliharaan orang, lebih baik memberi makan peliharaan sendiri. Asyik kan? Disamping sebagai kerjaan sambil-sambilan atau sampingan, juga untuk menambah cadangan makanan gratis di rumah.

Sekitar April 2014 saya mencoba membeli 2 induk itik manila dan satu ekor pejantan tangguh. Saya memberikannya makanan berupa dedak dicampur nasi sisa. Saya juga memberinya recahan daun pepaya, daun kangkung atau sisa sayur sayuran.

Itik saya dengan anak-anaknya.


Saya membeli dedak di pinggir jalan dengan harga Rp. 5.000,-/3 Kg. Mencampurnya dengan nasi sisa yang selalu ada di dapur. Setiap hari pasti ada saja nasi sisa minimal sekepal di Magic com dan ketimbang dibuang percuma alias mubazir, jumlah ini cukup untuk makanan itik.

Setelah sekitar 2 bulan memelihara, ternyata kedua induk yang saya beli bertelur, satu bertelur 17 butir dan induk kedua bertelur 14 butir. Setelah mengeram lebih dari sebulan keduanya menetaskan anak-anaknya. Agar tidak banyak  mati ke dua anak itik itu saya kurung selama sebulan dan diberi makan pelet.

Ternyata cara ini berhasil dan hanya 2-3 ekor anak itik yang mati. Itupun mati di ember tempat minumnya. Mungkin anak bebek melompat ke dalam ember berisi air, kemudian tidak dapat turun sehingga mati karena kedinginan dan panik.

Saat ini (28/10/2014) anak itik saya sudah berumur sekitar 4 bulan. Dan beberapa ekor sudah saya potong. Asyiknya, disamping sebagai pengisi waktu luang saya, itik-itik ini saya jadikan objek pencuci mata.

Anak Itik saya usia 4 bulanan - Udah pada besar


Saya selalu menyempatkan diri memperhatikan tingkah-tingkah unik dari itik saya yang memang saya belum begitu tahu prilaku mereka.

Beberapa kelebihan beternak itik.
1. Itik Manila tidak mengeluarkan suara terlalu ramai seperti bebek petelur yang terus ramai sepanjang waktu.
2. Itik manila bisa dibuatkan kandang hanya dengan pagar setinggi satu meter. Kalau ayam nih bisa terbang dan sulit untuk mengurungnya kecuali dengan kandang kayu yang bagus.
Kandang itik di pojok rumah - 1,5 x 2 meter.

3. Makanannya bisa dengan sisa nasi, dedak, sisa sayur, rumput, daun pepaya, eceng gondok.
4. Itik tidak mengorek-orek tanah seperti ayam yang membuat halaman berantakan. Kalau itik justru meratakannya.

Lucu..
1. Itik itu mulutnya besar sehingga jelas saat marah, sedih dan manis kalau tersenyum. Sedangkan ayam, paruhnya kecil jadi gak jelas bentuk wajahnya.
2. Kaki Itik itu seperti Mobil penggilas jalan. Jadi kalau ia berak di halaman, nanti saat jalan kotorannya sudah gepeng seperti permukaan halaman. Jadi tidak terlalu kentara seperti kotoran ayam. Demikian juga di kandangnya.
3. Itik senang berkumpul dan bergosip saat bersama.
4. Itik kalau jalan pantatnya bergoyang-goyang dan terlihat lucu.
5. Itik bisa dibariskan.
6. Itik terdengar suka berbisik dengan kawanannya. Perhatikanlah.
7. Itik cepat merespon sesuatu dengan cara mengangkat bulu-bulu di kepalanya.
8. Saya senang menggoda itik saya dengan memanggil kucing saya. Siii, Siiii, Siiii, tiba-tiba itik-itik itu mengangkat bulu kepalanya dan tampak menjauh...

==================
Suatu hari anak-anak itik saya terserang penyakit lumpuh, hampir setengahnya. Malamnya saya berinisiatif memberikan air yang dicampur dengan bawang putih yang sudah diulek.

Al-hamdulillah besoknya penyakit lumpuh itu hilang.

Ada beberapa orang mengatakan bahwa beternak itik di rumah hanya akan mengotori halaman rumah. Kata ini memang betul. Tapi kita bisa mengandangkan itiknya sehingga tidak berkeliaran dan buang kotoran di teras atau di halaman dan bikin jijik tamu yang datang.

Dengan mengandangkannya, kotorannya bisa terkumpul, dan harus kita bersihkan setiap hari. Saya biasanya membersihkan kotoran itik saya setiap sore hari dan saya gunakan untuk memupuk tanaman di halaman saya.

Sekalian dapat pupuk alami gratiskan.
Kotoran Itik untuk memupuk Cabai, Srikaya, Kelor


Tips.
Itik bisa dikandangkan atau dilepas bebas.
Jika dikandangkan berilah makan 3 kali, pagi, siang dan sore.
Kalau diberi makan dua kali makan akan terjadi kanibalisme pada itik. Itik juga akan kurus.



Posting Komentar

5Komentar

Komentar Anda

  1. Perlu keterangan lebih lanjut soal kelumpuhan pada bebek

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasarkan referensi yang saya baca di internet, Kelumpuhan pada bebek katanya disebabkan karena bebek memakan bangkai. bisa seperti bangkai kodok, kadal, dll yang mengandung bakteri/kuman yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada bebek

      Hapus
  2. Titip Lapak gan

    http://tinyurl.com/qf8ws7h

    BalasHapus
  3. Jadi gini gan katanya nih Kecebong bisa menyebabkan Kematian Mentok atau menyebabkan Mentok menjadi kanibal Itu benar KH

    BalasHapus
Posting Komentar