EKSPEDISI ONE MARS: JEJAK ANAK DI PLANET MERAH - Bagian 2

Yusuf Bimbi
Oleh -
0

 

EKSPEDISI ONE MARS: JEJAK ANAK DI PLANET MERAH

Tahun 2061
Puluhan tahun telah berlalu sejak ekspedisi pertama. Koloni Mars kini bukan hanya eksperimen — ia telah menjadi kota kecil berdome bernama "Nusantara Station", dibangun di sekitar Makam Dimas Hendra, sang pionir.

Dan hari itu, Anya Hendra, kini berusia 26 tahun, menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di planet tempat ayahnya gugur.


🧭 Misi "NOSTRA"

Anya bukan sekadar turis. Ia adalah komandan misi NOSTRA, proyek eksplorasi bawah tanah Mars menggunakan drone AI.
Tujuannya: menemukan gua bawah tanah alami yang bisa menjadi tempat pemukiman manusia selanjutnya.

Namun… ada motif tersembunyi dalam hatinya.

“Aku datang bukan hanya untuk Mars. Aku datang… untuk Papa.”


📍 Hari ke-17 di Mars

Tim Anya menyusuri reruntuhan stasiun lama, tempat ayahnya tinggal. Debu merah menutupi kaca kubah yang retak. Ia menyentuh panel yang telah mati.

Tiba-tiba suara kru terdengar lewat interkom:

"Komandan Anya, sensor menunjuk ke gua dalam kedalaman 3.8 km — struktur tidak alami."

"Siapkan drone," jawabnya. "Kita turun."


🔽 Penemuan Tak Terduga

Saat drone menjelajah masuk ke lorong berbatu, tiba-tiba sinyal berubah.
Layar menampilkan pola geometris simetris — seperti struktur buatan.
Lebih dalam lagi… drone menangkap ukiran aneh di dinding batu, mirip huruf, tapi bukan bahasa manusia.

"Apa ini...?"
Para ilmuwan tak percaya. Ini bisa menjadi bukti bahwa Mars bukan selalu kosong.


⚠️ Bahaya Datang

Saat mereka mengirim unit bawah tanah, gempa kecil mengguncang lokasi.
Salah satu kru terjebak, dan oksigen mulai menipis.
Anya harus memilih: lanjut eksplorasi struktur misterius, atau selamatkan kru dan keluar sebelum semuanya runtuh.

Dia terdiam, lalu memandang potret kecil ayahnya yang tergantung di dashboard kontrol:

“Papa tak pernah meninggalkan temannya... dan aku juga tidak akan.”

Misi dihentikan. Anya dan kru menarik semua unit dan berhasil menyelamatkan rekan yang terjebak — hanya beberapa detik sebelum lorong runtuh sepenuhnya.


🌺 Penutup Emosional

Di hari terakhirnya di Mars, Anya berdiri di depan makam ayahnya. Ia menanam bunga Mars hybrid — hasil genetika modern dari kentang dan bunga matahari.

Angin tipis menyentuh wajahnya.

“Aku tidak membawa pulang misteri Mars hari ini, Pa. Tapi aku membawa pulang nilai yang Papa tinggalkan:
Kemanusiaan.


🛰️ Epilog

Struktur yang mereka temukan kelak menjadi pusat penelitian antarplanet.
Nama situs itu: “Gua Dimas”, dikenal sebagai tempat pertama manusia menemukan tanda peradaban purba Mars.

Dan kisah Anya?
Ia kembali ke Bumi — perempuan pertama yang memimpin misi Mars dan selamat.

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Komentar Anda

Posting Komentar (0)