Mataram, 8 Mei 2024 – Di era modern ini, di mana teknologi digital telah merasuk hampir setiap aspek kehidupan, nostalgia masa kecil di era pra-teknologi terasa begitu menghangatkan hati. Bagi generasi yang lahir di tahun 1980-an, masa kecil diwarnai dengan kesederhanaan dan keterbatasan akses terhadap teknologi.
Pada masa itu, di pedesaan, kehidupan jauh dari gemerlapnya teknologi. Masyarakat hanya memiliki beberapa perangkat elektronik seperti radio dan televisi, dan itupun tidak dimiliki oleh semua orang. Bagi mereka yang ingin menikmati hiburan seperti drama radio Tutur Tinular, Nini Pelet, atau Pangeran Jaya Kusuma, harus rela menguping dari tetangga yang memiliki radio.
“Dulu, untuk mendengarkan drama radio seperti Tutur Tinular, kami harus menguping dari radio tetangga,” kenang Yusuf, seorang warga Lombok Timur yang lahir pada tahun 1981. “Rumah-rumah di masa itu masih banyak menggunakan pagar bambu, jadi suara radio masih bisa terdengar dengan jelas.”
Hal serupa juga terjadi saat ingin menonton televisi. “Dulu, di kampung saya belum ada televisi, jadi kami harus pergi menonton ke dusun sebelah,” ujar Yusuf. “Kami biasa menonton Superman, Ultraman, di Kampung Orok-Orok.”
Perkembangan Teknologi dan Dampaknya pada Anak-anak
Kini, zaman telah berubah drastis. Teknologi internet dan gadget telah menjadi konsumsi sehari-hari, bahkan bagi anak-anak. Tak jarang, anak-anak usia dini sudah kecanduan menonton YouTube dan bermain game.
Perkembangan teknologi ini tentu saja memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kejiwaan anak-anak. Di satu sisi, teknologi membuka akses informasi dan edukasi yang luas. Anak-anak dapat belajar berbagai hal dengan mudah dan cepat melalui internet.
Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif. Anak-anak yang terlalu fokus pada gadget berisiko mengalami penurunan interaksi sosial, kesulitan bersosialisasi, dan bahkan kecanduan.
Dampak Positif dan Negatif Teknologi
Di masa lampau, ketika kehidupan lebih banyak dilakukan secara tatap muka, anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi sosial dan belajar nilai-nilai positif seperti kerjasama, saling menghargai, dan empati.
Namun, di era digital ini, di mana interaksi banyak terjadi di dunia maya, anak-anak perlu didampingi dan diarahkan agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Orang tua perlu memberikan edukasi tentang penggunaan gadget yang bertanggung jawab dan mendorong anak-anak untuk tetap aktif dalam kegiatan sosial dan fisik.
Nostalgia dan Harapan untuk Masa Depan
Nostalgia masa kecil di era pra-teknologi membawa kita pada refleksi tentang bagaimana teknologi telah mengubah cara hidup dan interaksi manusia. Di era modern ini, penting untuk mencari keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dengan tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan interaksi sosial yang positif.
Kita perlu memastikan bahwa anak-anak generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat edukasi dan pengembangan diri, tanpa terjerumus ke dalam dampak negatifnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang dampak teknologi terhadap perkembangan anak-anak? Bagikan komentar Anda di bawah ini.
Komentar Anda