Kelepon Kecerit Lombok Yang Memikat

Yusuf Bimbi
Oleh -
0


Cerpen: Kelepon Kecerit Lombok Yang Memikat

Di sebuah kampung kecil yang terpencil di daerah Lombok, hiduplah seorang pemuda bernama Danu. Danu adalah pemuda yang tampan dengan mata coklat yang mempesona. Ia adalah seorang penjelajah yang suka berpetualang ke alam liar. Suatu hari, saat sedang menjelajahi hutan belantara, Danu tersesat dan merasa sangat lapar.

Saat berjalan-jalan di hutan di kaki Gunung Rinjani, Danu tiba-tiba mencium aroma yang begitu harum. Ia mengikuti aroma itu hingga akhirnya sampai di sebuah hamparan sawah yang indah. Di tepi sawah, ada seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang yang terikat rapi. Gadis itu sedang sibuk menggulung adonan yang tampaknya akan dibuat menjadi sesuatu yang enak. Danu mendekatinya dan dengan lembut bertanya, "Maaf, apa yang sedang kamu buat?"

Gadis itu tersenyum lebar. "Saya sedang membuat kelepon, Pak. Kelepon Lombok yang enak."

Danu penasaran. "Kelepon? Saya belum pernah mencobanya sebelumnya."

Gadis itu menjelaskan dengan penuh semangat, "Kelepon adalah makanan khas Lombok. Ia terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah cair, dan kemudian dibulatkan dan direbus. Setelah matang, kita menggulingkannya dalam parutan kelapa."

Danu mengangguk mengerti. "Mungkin saya bisa mencicipinya?"

Gadis itu memberikan sepotong kelepon yang masih hangat kepada Danu. Ia merasakan kombinasi manis gula merah dengan sensasi lembut ketan yang langsung meleleh di mulutnya. Itu adalah makanan terlezat yang pernah ia cicipi.

Danu tersenyum. "Ini sangat lezat! Apakah Anda bisa mengajar saya cara membuatnya?"

Gadis itu tersenyum senang. "Tentu saja, tapi Anda harus berjanji bahwa Anda akan mengajak saya makan kelepon jika berhasil membuatnya."

Danu tertawa. "Deal!"

Mereka pun mulai bekerja sama. Gadis itu memperlihatkan langkah-langkah dalam membuat kelepon dengan penuh cinta. Mereka mencampur tepung ketan dengan air hingga menjadi adonan yang elastis, lalu mengisi adonan itu dengan gula merah cair. Kemudian mereka membentuknya menjadi bulatan kecil dan merebusnya hingga mengapung ke permukaan air. Setelah matang, kelepon-kelepon itu digulingkan dalam parutan kelapa segar.

Selama proses pembuatan, Danu dan gadis itu tertawa bersama, berbicara tentang petualangan mereka, dan bahkan berbagi cerita hidup masing-masing. Gadis itu bernama Renata, dan ia adalah penjual kelepon terkenal di kampung itu. Renata sangat pandai membuat kelepon, dan ia menyukai ide mengajari Danu yang bersemangat.

Ketika kelepon selesai, Danu mencicipi hasil karyanya sendiri. Meskipun bentuknya mungkin kurang sempurna, rasanya sangat enak. Maya tersenyum bangga. "Anda melakukannya dengan baik!"

Danu mengangguk. "Terima kasih atas bantuannya, Renata. Sekarang, seperti yang saya janjikan, mari makan kelepon bersama."

Renata tersenyum dan mereka duduk bersama di tepi sawah yang indah itu. Mereka menikmati kelepon Lombok yang lezat yang mereka buat bersama. Danu melihat betapa senangnya Renata saat melihatnya menikmati makanan buatannya.

Pertemuan yang tak terduga ini menjadi awal dari hubungan yang erat antara Danu dan Renata. Mereka belajar banyak hal dari satu sama lain, baik tentang kehidupan di pedesaan maupun tentang cinta. Dan setiap kali mereka ingin merayakan momen istimewa, mereka selalu membuat kelepon bersama, mengingat pertemuan mereka yang penuh kebahagiaan di tepi sawah yang indah di Lombok.

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Komentar Anda

Posting Komentar (0)