goresa pena, Ku Rindu Ayah Bunda

Yusuf Bimbi
Oleh -
0
Ku Rindu Ayah Bunda 

 



Malam ini ingin menyampaikan sebuah perasaan yang mungkin dianggap  janggal, kiranya setelah cukup lama hidup mandiri, membangun keluarga sendiri, menjadi ayah dan seorang suami, tiba-tiba saja serasa ingin menjadi anak-anak kembali, bermain main dan  dipeluk cium ayah dan bunda, di saat rambut dan wajah mulai berubah pertanda usia yang  mulai tua. 


Setidaknya satu ciuman dan pelukan lembut itu pernah aku rasakan beberapa bulan lalu saat bertemu pisah denganmu bunda, saat engkau pergi ke luar negeri menunaikan ibadah suci, kuberanikan diri mencium pipimu kiri dan kanan, dan kulihat  air matamu keluar saat aku meninggalkanmu.


Sementara untuk ayah, masih kuingat terakhir kali, engkaulah yang menciumku disaat usiaku memasuki Sekolah Menengah Pertama. Tak akan terlupakan betapa engkau pura-pura ingin membaui wajahku hanya untuk dapat mencium pipiku di waktu SMP dulu.


Di sisi sebaliknya, pastinya, ayah dan bunda juga merindukan saat saat itu, kurasakan kini saat mencium pipi cucumu tercinta, ketika sebuah rasa yang mengalir terasa sebagai sesuatu yang indah, sulit dijelaskan, yang hanya dimengerti oleh seseorang yang juga telah memiliki buah hati.


Kadang terasa seperti ada yang tidak adil, ketika dibeberapa kesempatan  cucumu bisa memeluk dan menciummu kapan saja, sementara aku yang anakmu hanya bisa melihat dengan rasa iri. Ya, karena dia hanya masih kecil dan aku disebut telah dewasa.


Andai saja , aku bisa mengembalikan waktuku, atau bisa kembali ke masa di mana berada di antara kehangatan peluk dan cium kalian berdua, pasti aku akan kembali. Atau kecanggihan zaman ini akan menghadirkan sebuah mesin waktu, pasti aku akan membelinya juga.


Oh ayah dan bunda, maafkan anakmu ini atas semua salah dan dosa serta prasangka di waktu anak-anak dulu, yang mengira tak disayang oleh ayah bunda, yang mengira diajarkan kehidupan yang keras tanpa suatu maksud yang baik, padahal tujuan kalian tiada lain agar aku menjadi pribadi yang mandiri.


Kuberdoa untuk kalian berdua, semoga Tuhan selalu menyayangi kalian berdua sebagaimana kalian menyayangi aku di masa kecilku. Agar kelak akupun bisa mendarmakan baktiku pada kalian, di masa masa tua kalian. Menjaga dan mendampingi kalian.

Posting Komentar

0Komentar

Komentar Anda

Posting Komentar (0)