Puisi Batu Belahku
Jujur, Ini bukan cerita tentang batu belah
Yang berjejer empat di tengah sawah
Saksi bisu pertama kita berjumpa
Lalu kau katakan rindu hendak bersua
Tapi ini tentang cinta kita
Yang lalu dan kini
Selalu bersama
Sehidup semati
Memang telah kuukir namamu
Disetiap permukaan batu batu itu sampai batu itu belah
Tanda besarnya cintaku padamu
Tak bertepi, tak sanggup berpisah
Sayang ! Kini izinkan aku
Memelukmu dalam bahagia
Tanda cinta telah sempurna
Sampai akhir waktuku
Sampai Sanjaya Therabita itu juga tua
Memberikan cucu cucu dalam gendongan kita
Agar mantap hati melangkah pergi
Meninggalkan dunia dengan bunga-bunga bersemi
Batu belahku
Jujur, Ini bukan cerita tentang batu belah
Yang berjejer empat di tengah sawah
Saksi bisu pertama kita berjumpa
Lalu kau katakan rindu hendak bersua
Tapi ini tentang cinta kita
Yang lalu dan kini
Selalu bersama
Sehidup semati
Memang telah kuukir namamu
Disetiap permukaan batu batu itu sampai batu itu belah
Tanda besarnya cintaku padamu
Tak bertepi, tak sanggup berpisah
Sayang ! Kini izinkan aku
Memelukmu dalam bahagia
Tanda cinta telah sempurna
Sampai akhir waktuku
Sampai Sanjaya Therabita itu juga tua
Memberikan cucu cucu dalam gendongan kita
Agar mantap hati melangkah pergi
Meninggalkan dunia dengan bunga-bunga bersemi
Komentar Anda