Adakah Cara Untuk Mempertahankan Trend Batu Akik?

Yusuf Bimbi
Oleh -
1
Photo Ilustrasi Batu
Adakah Cara Untuk Mempertahankan Trend Batu Akik? Sepintas pertanyaan ini terlihat serius, terutama oleh saya yang sebenarnya tidak punya kepentingan dengan batu akik, karena saya bukan pengusaha batu akik, bukan juga perajin dan penjual batu akik, cuma sekedar suka dengan batu akik.

Tetapi di kejauhan sana. Mereka yang tinggal digunung-gunung, dan tidak punya lahan  pertanian yang subur, mereka membutuhkan sesuatu  untuk dikerjakan. Sesuatu yang bisa memberi mereka uang untuk membeli beras. Ya, salah satunyanya dengan menjadi perajin batu akik.

Tidak benar bahwa semua pemburu batu akik merusak alam. Karena tidak semua batu akik hanya ada di dalam tanah. Ada beberapa tempat di daerah ini (Lombok) yang tidak bisa ditanami karena tanahnya tertutup batu.
Photo Ilustrasi Batu


Dengan mengangkat-batu-batu yang bagus kalau digosok (batu akik), justru membuat lahan itu menjadi terbuka untuk ditanami dengan pohon.

Kembali ke pertanyaan di atas, adakah cara untuk mempertahankan trend batu akik ini tetap lama sehingga dapat lebih lama membantu mereka yang tidak punya penghasilan itu?

Ada dua jawaban yang bisa menjadi pilihan, Pertama, akan berlaku hukum pasar dimana ketika stok semakin banyak dan dalam jumlah berlebihan, maka harga akan turun atau nilai batu akik turun dan tak memiliki harga. Ketika tak memiliki harga lagi, maka trend batu akik akan hilang.

Faktanya sekarang stok batu akik semakin banyak, padahal kita tidak setiap hari membeli batu akik. Istilahnya setiap orang cukup punya 3-4 batu akik saja. Karena batu akik tidak bisa habis. Tidak seperti membeli beras yang akan kita makan setiap hari.
Photo Ilustrasi Batu

Kedua, jika saya seorang pengusaha batu akik yang punya modal, dan tak ingin kehilangan pangsa pasar, maka saya akan membuat suatu cara gila agar trend itu tetap bertahan selama-lamanya di Indonesia.

Bagaimana caranya? Saya akan membuat surat jaminan bagi semua batu akik yang saya miliki, satu batu satu surat jaminan dengan nomor seri tertentu plus identitas, dimana setiap batu yang saya jual akan bisa dijual lagi kepada saya.

Dengan bisa dijual kembali selama-lamanya, akan membuat orang tidak takut membeli batu akik, toh akan bisa saya jual kembali, dengan cara ini mirip seperti emas, istilahnya ada jaminan uang akan kembali.

Lalu bagaimana saya mendapatkan untung? Dalam surat jaminan itu akan saya buat pernyataan bahwa saya akan memotong 10 persen harga jualnya sebagai biaya administrasi dll, atau 20 persen.
Photo Ilustrasi Batu
 Jadi misalnya saya menjual satu juta, saya akan membeli kembali 900 ribu. Dengan cara ini saya yakin pasti orang tidak akan takut membeli batu akik, justru akan menjadikannya sebagai barang investasi seperti emas.

Kalau seperti itu, nilai uang akan tergerus inflasi dan masyarakat pembeli akan dirugikan, bagaimana mengatasinya? Caranya dengan menganjurkan pembeli untuk menjualnya kembali dalam waktu dekat. Misalnya dalam waktu  kurang dari setahun.

Dengan begitu, anggaplah yang sepuluh persen itu sebagai biaya sewa pakai batu itu dan nilai inflasi tak akan menggerus, kecuali dijual dalam waktu puluhan tahun, tentu masyarakat pembeli akan rugi.

Pertanyaan berikutnya, siapa yang menjamin pengusaha batu tidak akan lari setelah mereka menjual batu sebanyak-banyaknya? Dalam hal ini pengusaha itu tentu harus berbadan hukum dan melengkapi kelengkapan lainnya.

Jadi pengusaha berada dibawah pengawasan ketat pemerintah. Terus giaman hayalan lainnya mas?  Saya akan membuka cabang di seluruh kota di Indonesia dengan cara yang sama.

Dengan begitu Trend Batu Akik akan Terus Bertahan, Selamanya.

Mas jangan sok pintar ya?  Maklum hayalan tingkat tinggi, maafkan saja.







Posting Komentar

1Komentar

Komentar Anda

Posting Komentar