Photo Ilustrasi |
Cerpen Fiksi: Belajar Silat Bang Ujang Lombok
Pada suatu masa, di sebuah desa di Lombok, hiduplah tiga orang pemuda bernama Safoan, Marwan, dan Yunus. Ketiga pemuda itu adalah sahabat karib yang memiliki impian untuk menjadi pendekar.
Suatu hari, ketiga pemuda itu mendengar tentang seorang guru silat bernama Papuk Usuf. Papuk Usuf adalah seorang guru silat yang terkenal dengan ilmunya yang tinggi. Ketiga pemuda itu pun memutuskan untuk pergi menemui Papuk Usuf untuk belajar silat.
Ketika ketiga pemuda itu tiba di tempat tinggal Papuk Usuf, mereka disambut dengan ramah. Papuk Usuf mengatakan bahwa ia bersedia mengajarkan silat kepada mereka, tetapi dengan syarat mereka harus menyerahkan 1 kwintal gabah sebagai biaya pelatihan.
Safoan, Marwan, dan Yunus sangat senang. Mereka pun masing-masing segera menyerahkan 1 kwintal gabah kepada Papuk Usuf.
Papuk Usuf mulai mengajarkan silat kepada ketiga pemuda itu. Ia mengajarkan mereka berbagai jurus silat, termasuk jurus dasar, belit ompeh, belit sekok, belit pukul, penamak, penolak, pecah, dan pengaluk.
Safoan, Marwan, dan Yunus berlatih dengan tekun dan giat. Mereka belajar dengan sabar dan tidak pernah menyerah. Lama kelamaan, ketiga pemuda itu menjadi pendekar yang tangguh.
Setelah menamatkan jurus, maka dilanjutkan dengan memejer mata dengan air buah pinang muda agar mata dapat melihat dalam kegelapan malam. Disamping itu ditambahkan dengan beberapa ilmu kebatinan.
Safoan, Marwan, dan Yunus pun menjadi pendekar yang terkenal di Lombok. Mereka sering membantu orang-orang yang membutuhkan, termasuk membela orang-orang yang dizalimi.
Pada awalnya, ketiga saudara seperguruan ini akur. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai bersaing dalam bisnis. Safoan membuka warung kopi, Marwan membuka toko kelontong, dan Yunus membuka bengkel.
Persaingan dalam bisnis ini membuat ketiga sahabat itu mulai berselisih. Mereka sering bertengkar dan saling menyalahkan satu sama lain. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berpisah.
Safoan tetap tinggal di desa dan terus mengembangkan warung kopinya. Marwan pindah ke kota dan membuka toko kelontong yang lebih besar. Yunus pindah ke desa lain dan membuka bengkel yang lebih modern.
Meskipun mereka telah berpisah, namun ketiga sahabat itu masih saling menyayangi. Mereka sering bertemu untuk melepas rindu dan berbagi cerita.
Jurus-jurus silat Bang Ujang:
Jurus dasar: Menjelaskan gerakan dasar yang digunakan dalam berbagai jurus silat Bang Ujang.
Belit ompeh: Menjelaskan teknik membelit lawan lalu melumpuhkan dengan cara mengompeh.
Belit sekok: Menjelaskan teknik membelit lawan lalu menguncinya.
Belit pukul: Menjelaskan teknik membelit lawan untuk menyerangnya kembali.
Penamak: Menjelaskan teknik menjatuhkan lawan dengan memasuki kuda-kudanya.
Penolak: Menjelaskan teknik melawan lawan yang menggunakan penamak.
Pecah: Menjelaskan teknik melawan lawan yang menggunakan belit ompeh, belit sekok, dan belit pukul.
Pengaluk: Menjelaskan teknik melawan lawan yang menggunakan pecah.
Komentar Anda